Senin, 27 September 2010

DIPLOMATDiplomasi Lewat Kerja Sama Bulutangkis

Senin, 27 September 2010
MOSKWA (Suara Karya): Pemerintah Rusia dan Indonesia melakukan ikatan Kerja sama di bidang pengembangan olag raga bulutangkis.
Ikatan kerja sama tersebut tertuang dalam dokumen kerja sama berjudul Protocol on Cooperation in the Field of Badmintion as an Olympic Sport between National Badminton Federation of Russia and National Badminton Federation of Indonesia.
Protokol tersebut ditandatangani oleh Ketua Federasi Badminton Rusia, Sergey Shakray dan Dubes RI untuk Rusia Hamid Awaluddin yang juga dihadiri oleh para petinggi dan pengurus bulutangkis Rusia.
Dokumen tersebut sebelumnya sudah ditandangani oleh Ketua Umum PB-PBSI, Djoko Santoso dan dikirimkan ke Rusia untuk ditandatangani oleh pihak Rusia.
Dalam ikatan kerja sama tersebut, kedua pihak sepakat untuk melakukan berbagai bentuk kerja sama.
Seperti pelatihan dan manjerial perbulutangkisan, pengembangan pusat pelatihan, pertukaran pelatih, riset bersama di bidang perbulutangkisan dan pengembangan kurikulum pelatihan.
Indonesia dan Rusia memiliki potensi yang dapat saling melengkapi dalam pengembangan bulutangkis.
Pada satu pihak Indonesia unggul dalam penguasaan teknik permainan, dan Rusia memiliki materi program pelatihan fisik yang terkenal baik.
Jika kedua potensi ini dapat digabungkan akan melahirkan atlit-atlit bulutangkis yang unggul, tandas Dubes Hamid Awaludin.
Pada kesempatan yang sama, Sergey Shakhray menyatakan bahwa pihaknya mengharapkan kerja sama ini dapat segera direalisasikan, dan Rusia siap menerima para pelatih bulutangkis Indonesia di suatu kompleks pelatnas tim nasional bulutangkis Rusia yang baru dan modern.
Olah raga bulutangkis akhir-akhir ini berkembang cukup pesat di Rusia dan makin digemari publik dari berbagai kalangan.
Jumlah fasilitas lapangan bulutangkis standar internasional juga makin bertambah, demikian pula aneka turnamen dilaksanakan pada berbagai tingkat, hingga tingkat internasional melalui "Rusia Open" yang dilaksanakan di Moskow setiap dua tahun dan termasuk pada kategori Grand Prix Gold dalam agenda World Badminton Federation (WBF). (Deplu/Kentos)

1 komentar: